Salt

Salt

Mungkin ini menjadi hari ulang tahun pernikahan yang terburuk bagi Evelyn Salt(Angelina Jolie) seorang agen CIA yang mahir dalam urusan interogasi. Di hari yang seharusnya berakhir bahagia ini segalanya berubah dengan kalimat “The name of the agent, is Evelyn Salt”  dari Oleg Vassily Orlov(Daniel Olbrychski) yang menyatakan bahwa seorang agen rahasia berencana untuk membunuh presiden Russia ketika sang presiden berada di New York, tujuannya adalah untuk memicu kembali apa yang terjadi di perang dingin. Setelah dalam sekejap berubah status menjadi tertuduh mata-mata, Salt harus kabur dari kejaran agen Peabody(Chiwetel Ejiofor) dan Ted Winter(Liev Schreiber) sekaligus menemukan suaminya yang tiba-tiba menghilang. Who is Salt actually? With the Cold War atmosphere seems to be re-emerges, will the Two Superpower heads towards a war?

Peran sebagai Salt awalnya akan dimainkan oleh Tom Cruise, namun akhirnya Cruise merasa bahwa karakter yang akan dimainkannya itu sangat mirip dengan Ethan Hunt di Mission: Impossible sehingga ia pindah ke kisah Knight and Day yang rilis berdekatan dengan Salt. Jolie masuk, dan perubahan jenis kelamin tokoh yang aslinya bernama Edwin Salt ini mengharuskan perubahan besar pada pengkarakteran tokoh tersebut, hal ini ternyata berhasil dengan baik karena dalam filmnya memang benar-benar tidak tampak bahwa Salt awalnya adalah seorang laki-laki. Dalam hal ini Kurt Wimmer, sang penulis naskah, pantas diberi kredit.


Sayangnya dalam hal pengembangan plot dan pacing, film ini tampak berantakan dan twist yang diselipkan terasa hambar dan sebenarnya sangat mudah ditebak. Setengah bagian awal film menunjukkan adegan kejar-kejaran yang menawan tapi tidak spesial. I mean, come on, nothing new about that, tidak akan seru Salt yang baru saja kabur dari gedung CIA tiba-tiba tertangkap lagi kan? Tentu saja, dan jadilah mobil tanker, truk, hingga sepeda motor yang kebetulan lewat sebagai penyelamatnya. Oh ya, Jolie melakukan sendiri adegan stunt nya di film ini, which i have to say is very awesome. Setengah bagian akhir film membuka identitas Salt yang sebenarnya dan plot semakin mudah ditebak. Rencana pembunuhan presiden, peluncuran nuklir, senyaris apapun, saya rasa hal-hal seperti itu tidak akan terjadi, at least not in this movie. And Salt is way too untouchable, ia membuat penyusupan ke gedung pusat pemerintahan, The White House, menjadi semudah merebut permen dari anak kecil.


Personally, saya sedikit terganggu dengan ending film ini. Sebagian karena ending yang kurang bagus. Sejak Salt dan agen Peabody saling lirik di White House sudah tampak jelas apa yang akan terjadi, Salt is gonna be relased that’s it, makanya adegan helikopter terasa sangat hambar bagi saya. Sebagian lagi karena, well, saya ngerasa aneh kenapa Salt yang suspek kejahatannya bertumpuktumpuk dari penyerangan terhadap presiden hingga peluncuran nuklir diurus dengan sebegitu personalnya?

Angelina Jolie mempelajari gaya Jason Bourne dan para agen 007 dengan baik, gaya berkelahi dan adegan aksinya yang tampak meyakinkan menjadikannya kekuatan utama film ini. Sebagai tokoh yang dipertanyakan identitas rahasianya Jolie juga bermain dengan intens. Jika bukan karena plot dan twist yang terlalu mudah ditebak, mungkin akan sulit menebak siapa sebenarnya Salt.

Liev Schreiber mendapat twist yang cukup mengejutkan di bagian final film, sebenarnya masih tertebak jika penonton memperhatikan, tapi eksekusi twist ini tetap bagus. Ia kurang memunculkan emosi dan karisma yang pas dalam karakternya, membuat saya bertanya apakah kerjaan Ted Winter sebenarnya di kantor. Ia tidak menunjukkan karisma yang kuat sebagai ‘pemberi perintah’ dan juga tidak menampilkan gestur seorang ‘agen lapangan’.


Salt melalui Angelina Jolie kembali menunjukkan bahwa tidak harus pria yang memegang peran utama dalam film aksi, seandainya Tom Cruise bermain sebagai Salt mungkin saja film ini akan tampak semakin biasa saja. Yep, bisa dibilang Jolie lah yang menyelamatkan Salt. Still worth watching, meskipun lebih bijaksana untuk menunggu dvdnya.

My Rating: 6/10

~ by swindleroz on August 3, 2010.

11 Responses to “Salt”

  1. Sharing opini kk 🙂

    Waktu saya tonton Brooklyn’s Finest, sekitar 30 menit awal film, saya sudah menebak kemana film akan berakhir. Do i like the film? yes.saya suka perjalanannya.

    Buat saya,twist itu bkn soal harus baru dan gak bisa ditebak.tapi harus efektif dan gak curang. 🙂

    Gimana dg adegan action?nothing new.betul.sama kyk Brooklyn’s Finest.nothing new juga.terus kenapa byk yg bisa menerima?krn memang dirasakan cocok.coba liat deh 3 organisasi yg dilawan salt.klo pun adegan action nya dibuat realistis,tetep bisa diterima akal gak dia bisa ngalahin CIA, Secret Service, plus 1 organisasi fiktif dari Rusia itu? 🙂

    • Betul kk, twist ga harus baru sebenernya. IMO chemistry Salt-suaminya jadi kunci di beberapa twist yg dialami Salt agar twist tsb tampak ga curang, dan sayangnya chemistry mereka ga terlalu kuat. Kalo dalam ‘A Mighty Heart’, persistensi Jolie dalam mencari suaminya yg hilang bisa kita ngerti karena emosi cinta Jolie keliatan banget. Disini, saya kurang setuju kenapa emosi cinta Jolie yang jarang muncul bisa ngalahin profesionalitasnya sbg pembunuh top.
      Tentang action saya cukup menikmati adegan2nya. Tidak realistis? Ya, tapi meyakinkan. Tentu saja kita ga expect film aksi musim panas bakal masuk akal kan? 🙂

  2. Tahun 2010 ini saya melihat ada keseragaman tema diantara beberapa judul, seperti The Losers, The A-Team, The Killer, Knight And Day, dan Salt ini. coba tebak apa persamaan mereka?

  3. Losers dan A-Team Samasama dituguh melakukan kejahatan, Salt?

    Killer, Knight And Day, dan Salt samasama film tentang agen rahasia. hebat kelimanya dirilis di satu musim, hehe..

  4. astaga.. kuliah kedokteran ya mas sekarang? Wah jadi sibuk deh.. Uda 2 bulan ngga update nih.. 😦

  5. MAAF TELAT, SELAMAT ULANGTAHUN , MAS 😀
    sukses ya

    *do’a kan saya 🙂

  6. hello gw masih newbie nih, mampir2 yaa http://angkringanfilm.blogspot.com/
    saling link yuk hehehe

  7. hmmmmmm

Leave a comment